LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENALAN MIKROSKOP DAN STRUTUR
SEL
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biologi Praktikum
Oleh :
Kelompok 5
Efih sarifah
Intan Febrianti
Intan Pirda Aulia
Hanifah Nurhasanah
Reynaldi Bayu Bagaskara
SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH
BANDUNG
2013
PRAKTIKUM 1 & 2
I.
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Mikroskop
adalah alat yang sering digunakan oleh seorang analis. Yang merupakan alat
bantu untuk meneliti suatu materi yang sangat kecil dan kasat mata. Maka dari
itu seorang analis harus mengenal dan mahir dalam menggunakan mikroskop. Salah
satu materi yang dapat dilihat oleh mikroskop adalah sel.
Sel
adalah struktur terkecil dari makhluk hidup. Penting bagi kita sebagai makhluk
hidup untuk mengetahui apa itu sel dan bagian-bagiannya. Salah satu sel yang
dapat kita teliti yaitu sel pada tumbuhan seperti sel pada daun rhoeo discolor.
B.
Prinsip
Kerja
Ø Praktikum
1
Mengenal bagian-bagian
mikroskop dan mencobanya sampai bisa menggunakannya.
Ø Praktikum
2
Mengiris bagian bawah
daun yang berwarna ungu setipis mungkin juga pada bagian atas yang berwarna
hijau. Kemudian lihat irisan daun dengan mikroskop dan amati.
C.
Tujuan
Praktikum
Ø Praktikum
1
Melatih keterampilan
penggunaan mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler.
Ø Praktikum
2
1. Mempelajari
dan mengamati struktur sel.
2. Melatih
keterampilan membuat preparat segar.
D.
Dasar
Teori
Mikroskop adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata.Mikroskop
ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek , dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook
dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui Lensa yang sederhana.
Lalu Antony Vn Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih
kompleks agar dapat mengamati protozoa , bakteri dan berbagai makhluk kecil
lainnya. Setelah itu pada sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan
mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada
mikroskop yang dibuat oleh Antony Vaan Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari dua
buah kata yaitu mikro yang artinya adalah kecil dan dari kata scopium
yang artinya adalahh pengelihatan . Mikroskop adalah suatu alat yang berada
didalam laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga
ukuran tertentu hingga dapat dilihat dengan mata.
Dalam pembentukan bayangan tersebut
mikroskop menggunakan dua macam lensa yang berbeda fungsinya. Lensa yang paling
sering berhubungan dengan mikroskop adalah lensa okuler dan lensa obyektif.
Lensa obyektif adalah lensa cembung sedangakan lensa okuler terdiri dari
lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Dari dua macam lensa ini
sudah dirancang khusus dengan perbesaran yang berbeda. Sistem lensa objektif
memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian
diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler
untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Macam – Macam Mikroskop :
§ Mikroskop Cahaya (Light
Microscope)
§ Mikroskop Fluoresen (Fluorescence
Microscope)
§ Mikroskop
Elektron (Elektrone Microscope)
·
Mikroskop Cahaya (Light Microscope)
Memiliki
dua jenis lensa yaitu obyektif dan okuler, sistem kerjanya dibantu dengan cara
pantulan cahaya yang menembus obyek yang diamati dan mampu memperbesar bayangan
obyek hingga 1000 X” . Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang
terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda
atau preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah
mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata
manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya.
Lensa obyektif berfungsi
guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik
yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar
bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai “apertura” yaitu suatu ukuran daya
pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga
mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang
terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa
kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung
terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan
yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan
terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal.
·
Bagian – bagian
mikroskop cahaya :
1.
Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi
untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
2.
Tabung mikroskop
(tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur
fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
3.
Sekrup Pengarah Kasar
(Makrometer), makrometer berfungsi untuk
menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
4.
Sekrup Pengarah Halus
(Mikrometer), pengatur ini berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil
daripada makrometer.
5.
Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan
cara memutarnya.
6.
Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh
revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
7.
Pegangan, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
8.
Pegangan sedia
(penjepit kaca), penjepit ini berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
9.
Meja Objek, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
10. Kondensor, kondensor berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik
turunkan.
11. Diafragma, berfungsi untuk mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
12. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut),
untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
13. Reflektor (cermin), terdiri dari
dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi
untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat
di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya
yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan
cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
14. Kaki, berfungsi untuk menyangga
atau menopang mikroskop
·
Mikroskop Elektron (Elektrone Microscope)
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan
peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan
elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta
memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari
pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak
energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop
cahaya.
Sel merupakan struktur terkecil dari organisme hidup.
Sel juga merupakan struktur dasar kehidupan, memiliki organel-organel yang
berperan bagi kehidupan organisme. Kata sel berasal dari
bahasa Inggris “cell” yang artinya kotak kecil.Hal ini sesuai dengan pengamatan
yang dilakukan oleh Robert Hooke saat pertamakali melihat sel dari sayatan
tipis gabus dengan mikroskop buatannya sendiri. Yang tampak pada saat itu
hanyalah kotak-kotak kecil yang kosong tanpa isi.
Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan ilmu
pengetahuan telah banyak yang diketahui mengenai sel bahkan sampai struktur
yang terkecil. Tokoh-tokoh berikut ini mengemukakan pendapatnya tentang sel
sesuai dengan hasil penelitiannya masing-masing.
Johanes Purkinje : yang
pertamakali menggunakan istilah protoplasma untuk menyebut bahan-bahan
embrional dalam telur. Felix Durjadin
: menggunakan istilah protoplasma untuk menyebut cairan yang ada dalam sel. Robert Brown : dalam penelitiannya
menemukan inti sel, dan menyatakan bahwa inti sel (nukleus) merupakan bahan
yang terpenting dalam suatu sel Schleiden
(atas) dan Schwann (bawah) : menyatakan bahwa sel merupakan unit struktural
makhluk hidup. Max Schultze :
menyatakan bahwa sel merupakan unit fungsional kehidupan. Rudolf Virchoff : mengatakan bahwa setiap sel berasal dari sel
sebelumnya (omne cellulla ex cellullae), sehingga ia menyatakan bahwa sel
merupakan unit pertumbuhan. Boveri :
mengatakan bahwa sifat menurun dari orangtua diturunkan kepada anak-anaknya
melalui sel, sehingga ia menyatakan bahwa sel merupakan unit heredita.
II.
Metode
Kerja
A.
Alat
dan Bahan
Ø Alat
dan bahan praktikum 1 :
1. Mikroskop
monokuler
2. Mikroskop
binokuler
Ø Alat
dan bahan praktikum 2 :
1. Mikroskop
2. Cutter/silet
tajam
3. Helaian
daun rhoeo discolor
4. Kaca
objek
5. Kaca
penutup
B.
Cara
kerja
Ø Cara
kerja Praktikum 1 :
1. Keluarkan
mikroskop dari lemari, periksa kelengkapan mikroskop.
2. Putarkan
objektif yang paling lemah (10x) ke arah sumbu optis.
3. Naikkan
kondensor setinggi mungkin dengan memutar kondensor.
4. Dengan
melihat lensa okuler, putarkan cermin sampai sinar masuk ke kondensor, sehingga lapang pandang
menjadi terang, tanpa ada gangguan bayangan apapun.
5. Letakkan
preparat di atas meja preparat, dan pasangkan pada penjepit penggerak.
6. Putarlah
makrometer dengan hati-hati sehingga bergerak turun dengan memperhatikan dari
samping, dan lensa objektif usahakan terletak pada posisi serendah mungkin
tanpa menyentuh preparat.
7. Putarlah
makrometer keatas perlahan-lahan sampai bayangan preparat jelas dengan melihat
melalui lensa okuler.
8. Jika ingin
mengamati objek dengan lebih rinci, gunakan lensa obektif 40x atau 100x dengan
cara memutar revolver lalu atur
fokusnya dengan mikrometer. Khusus untuk penggunaa lensa objektif 100x harus
menggunakan minyak imersi.
Ø Cara
kerja praktikum 2 :
1.
Sayatlah bagian bawah dari daun rhoeo discolor setipis mungkin dengan
menggunakan silet tajam.
2.
Letakkan sayatan pada kaca objek yang
telah ditetesi air, kemudian tutup dengan kaca penutup.
3.
Amati dibawah mikroskop adanya sel
epidermis, dinding sel, vakuola, antosianin, dan stomata.
4.
Bandingkan hasil pengamatan bagian bawah
daun dengan bagian atas daun rhoeo
discolor.
III.
Hasil
Pengamatan
Hasil Praktikum 1
1.
Lensa Okuler
2.
Tabung
3.
Pengatur Kasar/makrometer
4.
Pengatur Halus/micrometer
5. Revoler
6.
Lengan Objektif
7.
Lengan
8.
Meja Preparat
9.
Diafragma & Kondensor
10. Sumber
Cahaya
11. Kaki
Mikroskop
|
Hasil
Praktikum 2
Daun rhoeo discolor
|
Bagian Atas
Bagian Bawah
Keterangan Gambar :
Bagian atas :
Bagian bawah :
1. Butiran
kloroplas 1. Sel
parenkim
2. Celah sel 2. stomata
3. Gelembung
udara
3. Sel pendampiung
4. Sel
parenkim 4. Gelembung udara
|
IV.
Pembahasan
Ø Praktikum
1
Terdapat kesulitan
dalam praktikum 1, yaitu sulitnya memfokuskan lensa okuler pada objek yang
diteliti. Sehingga dibutuhkan kesabaran dan ketepatan dalam meneliti.
Ø Praktikum
2
Terdapat kesulitan
dalam praktikum 2, yaitu sulitnya menyayat tipis daun bagian atas maupun bawah,
sehingga terdapat gelembung ketika meneliti. Dan sulitnya menemukan stomata.
V.
Kesimpulan
Ø Praktikum
1
Setelah melakukan pengamatan kami dapat mengetahui tentang mikroskop,
mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya. Mikroskop itu terdapat
dua macam diantaranya mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler,kedua
mikroskop itu sama saja fungsinya tetapi yang membedakannya terletak pada lensa
okuler. Pada mikroskop monokuler terdapat satu buah lensa okuler sedangakan
pada mikroskop binokuler terdapat dua lensa okuler.
Ø Praktikum
2
Setelah meneliti
daun rhoeo discolor pada bagian atas daun tersebut sulit ditemukan stomata.
Sedangkan dibagian bawah daun ujung berwarna ungu terdapat stomata yang
dilindungi pelindung
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar